Meskipunanda pasang iklan di mana-mana—mengalahkan iklan korporasi—kalau makanan anda tidak enak, orang tidak akan mau berkunjung terus menerus. Lidah Tak Pernah Bohong. oleh Tappin Saragih. 9 Juli 2019. 0. A A. A A. Reset. lidah tidak pernah bohong. Terakhir diperbarui pada 19 Januari 2022 oleh Ibil S Widodo. Tags: makanan enak 300 Kata Kata Kecewa Untuk Seseorang yang Singkat, Bijak & Penuh Mutiara Hikmah. 300+ Kata Kata Kecewa Untuk Seseorang [Singkat dan Bijak] - Siapa sih yang tidak pernah merasakan kekecewaan, setiap manusia pasti pernah mengalaminya. Sebabnya tentulah bermacam macam, karena kita tahu bahwa kehidupan ini penuh masalah dengan berbagai lika MaknaFilosofis "Soal Rasa Tak Pernah Bohong". Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock. kita sering mendengar kalimat ini di media-media seperti koran,majalah, dan televisi. kalimat ini biasa dipakai dalam periklanan makanan, seperti indomie dan kecap. sepintas kalimat ini cukup sederhana 'soal rasa tak pernah bohong', jelas!, soal rasa RasaTak Pernah Bohong, Chimaek ala Korea yang Mendunia Bikin Kamu Terus Ketagihan Karena tidak ada kalkun di Korea, maka perayaan digantikan ayam goreng. Seorang pengemudi tank Korea menyebutnya 'rasa surga'. Hal ini disetujui oleh sebagian besar orang Korea. Pada tahun 1960-an dan 1970-an, restoran ayam rotisserie bergaya Barat KomentarArtikel : Karena rasa tak pernah bohong. Kalimat itu mengingatkan kita kepada sebuah selogan iklan produk makanan. Hanyaanak yang tak pernah bohong Rajin belajar peramah dan sopan. Bukan yang congkak, bukan yang sombong yaitu dengan mengontak asosiasinya. Ada skenario lucu guys, kita dibolehin nih menyebar lagu kata pemilik hak cipta karena dikira hanya akan sedikit yang download, eh ternyata viral dan banyak sekali yang download atau lihat, nah itu . Jakarta - Sudah bukan rahasia lagi bahwa masyarakat bangsa kita adalah bangsa yang konsumtif. Fakta ini menunjukan semakin banyaknya pembangunan pusat perbelanjaan. Ada sebutan Mall, Square, ITC, WTC, dan lain-lain. Bukan hanya dominasi wilayah Jakarta dan Jabotabek bahkan kini merambah di setiap wilayah propinsi hingga kabupaten kita akan melihat toko serba ada. Dari kelas hypermarket hingga mini market. Tentu dengan berbagai nama-nama waralaba yang berbeda. Belanja dengan cara praktis dan modern memang sudah menjadi budaya baru masyarakat kita yang semakin dinamis. Hal ini menjadi sebuah kondisi yang menguntungkan pengelola supermarket karenanya mereka tidak perlu bersaing ketat. Sebab, mereka telah memiliki konsumen tersendiri. Budaya belanja memang telah menjadi buah bibir masyarakat dunia internasional. Bahwa bangsa Indonesia hobi berbelanja. Jika kita pergi ke sebuah plaza di luar negeri misalnya saja di Singapura kita akan jumpai orang-orang Indonesia -terutama kaum wanita, mereka pengunjung setia counter kosmetik, pakaian, tas, sepatu. Dengan rakusnya mereka memborong produk-produk budaya belanja tentu saja sebagai peluang para produsen memperbanyak produksi. Dari retail makanan, alat rumah tangga manual maupun elektrik dibuatnya. Apa pun kebutuhan hajat hidup manusia kini mudah didapatkan. Tentu saja dengan syarat uang sebagai alat beli. Walaupun anda tergolong orang yang banyak uang janganlah menjadi orang yang boros. Ingatlah peringatan Allah dalam surat Al-Israa ayat 27 "Sesungguhnya orang orang yang boros adalah saudara-saudara setan dan adalah setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya."Dalam hukum ekonomi berkembangnya masyarakat akan diikuti berbagai kebutuhan. Maka permintaan pasar akan memunculkan produksi dan menumbuhkan para produsen. Korelasi munculnya berbagai produk kebutuhan akan diikuti oleh sebuah promosi. Tentu saja managemen pemasaran perusahaan akan mengemasnya dengan berbagai iklan semua iklan produk cerdas. Bahkan kebanyakan dari icon-icon iklan terasa seronok dan jorok. Bukan itu saja. Iklan-iklan yang jor-joran menebar pesona hadiah banyak mengandung kebohongan dan penipuan. Kebohongan mereka tidak tanggung tanggung. Misalnya saja produk makanan berlabel halal namun banyak yang terbongkar setelah dicek kehalalan-nya mengandung zat yang dapat dikategorikan haram. Begitu pula iklan produk yang menjanjikan hadiah miliaran rupiah dalam kemasan makanan sangat tidak masuk akal. Dan banyak masyarakat tergiur oleh promosi iklan tersebut lantas memborongnya. Berharap dan berkhayal dapat undian. Diakui atau tidak propaganda dan slogan berbagai iklan telah merasuk sanubari sebagian besar masyarakat. Anak-anak, remaja, orang tua, dari level tukang sapu hingga level karyawan bank dan para eksekutif terjangkit khayalan memenangkan undian. Dengan berlomba menyimpan uang tabungan yang dihitung kelipatan terkecil, deposito dolar, dan lain-lain mereka berharap mendapatkan salah satu hadiah yang ditawarkan. Masya Allah. Belum lagi dengan maraknya hadiah tanpa diundi dari para produk makanan menambah ramai panggung sandiwara iklan. Maraknya iklan-iklan yang menawarkan sejumlah hadiah barang maupun uang hingga bermiliar-miliar tidak mustahil memunculkan iklan-iklan 'nakal'. Pakem para pembuat iklan dan advertising bahkan sudah kebablasan. Misalnya ada 1 produk makanan ringan yang hanya diproduksi oleh sebuah rumah industri berani mengiklankan dengan hadiah bermiliar. Padahal nilai aset dari rumah industri tersebut boleh dibilang 2080. Modal 20% dan sisa nya 80 % hutang. Sebagai bangsa yang mayoritasnya adalah masyarakat Islam selayaknya kita menyikapi diri dengan tidak tergiur iming-iming iklan. Sikapilah iklan dan layanan-layanan promosi sebuah produksi secara cerdas. Jika anda ingin menyikapi iklan yang berbohong mari kita belajar mengkalkulasi. Kita mulai saja dengan hitungan matematika awam. Ambil contoh 1 merk kopi misalnya. Dapat menyediakan hadiah total 15 miliar. Anda bayangkan berapa aset atau harta dari sebuah divisi kopi dari sebuah produsen? Jika anda jeli lihatlah dalam kemasan-kemasan beberapa produk dan jenis kopi kopi susu, kopi moca, permen, makanan ringan anak-anak, dan lain-lain mereka berasal dari 1 produsen. Lalu, setiap jenis produk masing-masing beriklan mengeluarkan jumlah hadiah berpuluh miliad lalu berapa banyak aset atau harta perusahaan itu? Layakkah sebuah perusahaan yang dalam kategori perusahan kecil mengeluarkan dana hadiah melebihi harta dan pendapatan perusahaan? Sebaiknya para produsen mengingat diri agar mengubah bentuk promosi usahanya dengan cara arif, jujur, dan bertanggung seruan Allah dalam Al Quran surat Ali Imran ayat 185 "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan". Dalam surat lain, surat Annisa ayat 77 "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar". Jika kita mau mencermati fenomena undian dan hadiah dari slogan iklan kita akan menyadari bahwa hal ini akan menjadi sebuah gejala kejiwaan yang tidak sehat yaitu khayal. Berhayal dan berangan-angan mendapatkan uang banyak atau benda yang didapatnya secara mendadak tanpa bekerja akan mengakibatkan jiwa kita menjadi jiwa yang malas, dan menguras energi secara sia-sia. Tentunya fenomena ini harus disikapi dengan kewaspadaan. Mengutip pendapat dan kajian dari Imam Al Ghazali dalam kitabnya yang mahsyur "Ihyaa Ulumudin" mengatakan " ... ketahuilah, bahwa angan-angan panjangmu dapat membangkitkan empat macam sikap buruk; pertama meninggalkan ketaatan dan bermalas-malasan, kedua tidak sempat bertaubat dan selalu menunda-nunda, ketiga rakus di segala bidang kehidupan dan selalu mengejar kehidupan dunia, lalu melalaikan kehidupan akhirat dan yang keempat keras hati dan selalu melupakan akhirat."Di negeri ini konsumen selalu menjadi obyek bulan-bulanan dan tak jarang menjadi obyek penderita dari kesalahan produsen. Barang tak berlabel halal, masa kadalursa, hadiah yang bohong, dan lain-lain kesemuanya itu terjadi karena kita selau membiasakan diri menjadi orang yang rakus, khayal; berharap dapat uang tanpa berusaha. Karena itu kita umat Islam harus mau mengubah cara pandang terhadap hidup ini. Bersikap cerdas dan mawas diri terhadap dekadensi dunia, bersikap kritis terhadap kebohongan iklan dengan tidak tergiur dan jauhi berharap. Jangan mudah tergiur propaganda hadiah. Widya MuktiBintaro Jakarta Selatanwidya_mukti msh/msh “Apa perlu saya semak bila iklan takde respon?” Inilah soalan yang kerap ditanya oleh peserta dalam kelas copywriting kami. Tak kurang juga yang mengadu; “Saya dah buat copywriting, dah 3-5 hari buat iklan Facebook Ads. Kenapa takde orang respon? Yang peliknya, saya tengok pesaing buat, benda yang sama, ramai jer yang respon …” Jika anda SEKARANG ada masalah di atas, berita baiknya, dalam artikel kali ini, saya akan kongsikan beberapa sebab & punca yang anda boleh semak sendiri. Selepas anda habis baca artikel ini. Anda kena tanya diri sendiri; “Aku dah buat belum, nasihat yang artikel ini kongsikan?” Tanpa buang masa. Jom kita lihat satu per satu, apa yang perlu disemak. Semak 1 – Permintaan Adakah produk yang anda jual ada permintaan? Dah cuba test market, ramai tak yang berminat dengan produk anda? Ramai tak pesaing yang jual produk, dalam niche yang sama seperti anda? Pesaing masih buat iklan atau dah berhenti menjual? Jika produk itu, anda seorang sahaja yang jual. Hati-hati! Sebab, berkemungkinan produk itu dah tiada permintaan. Produk yang TINGGI permintaan biasanya TINGGI persaingan. Jika anda menilai permintaan dengan rasa-rasa ia boleh laku'. Belum tentu apa yang anda rasa, sesuai dengan apa yang pelanggan inginkan. Rasa-rasa' sahaja tak cukup untuk membuktikan produk itu ada permintaan. Benda ini biasa berlaku, bilamana seseorang itu obses terlampau cinta dengan kehebatan produk, tanpa buat kajian permintaan. “Manusia beli bukan sebab produk. Tapi sebab, nak selesaikan masalah” Ada produk mungkin boleh selesaikan 1001 jenis masalah. Tetapi, tak semua MASALAH orang SANGGUP bayar. Ada masalah yang orang prefer untuk selesaikan sendiri. Ada masalah yang mereka perlukan orang lain untuk selesaikan. Kita kena imbangkan BESAR MANA masalah yang produk kita selesaikan dengan KESANGGUPAN orang membayar harganya. Contoh masalah Kemas Rumah! Boleh kemas sendiri Percuma Boleh minta orang lain kemaskan Kadar biasa RM30 – RM70 per jam Anda tawarkan RM200 per jam Tiada permintaan! Biasanya sebelum buat iklan klien, kami juga akan semak. Produk/servis mereka ni selesaikan masalah apa? Ada permintaan ataupun tidak? Orang sanggup bayar ke tak? Orang yang macamana sanggup bayar? Dah jumpa data-data ini, baru kita letak BOOSTER dekat kempen iklan. Ingat! Mulakan dengan semak permintaan terlebih dahulu dan berapa yang orang sanggup bayar. Takut-takut kita berada dalam zon syok sendiri' menjual produk. Semak 2 – Pelanggan sasaran Pernah tak anda terfikir? Kenapa ayat iklan yang sama, produk pun sama, si A buat menjadi, tetapi si B buat tak menjadi. Sedangkan, dah terbukti produk itu memang laku & ada permintaan. Salah satu sebabnya mungkin sasaran' yang berbeza. Nak bagi mudah faham. Saya berikan satu situasi. Contoh Jersi Bola JDT Johor Darul Takzim. “Siapa yang perlukan jersi ini?” – Peminat bola JDT. “Dimana mereka berada?” – Stadium Larkin/FB Page Southern Tiger. Apa jadi kalau saya buat ayat iklan; Mesej “Khas kepada peminat bola JDT!” Tempat Letak dekat depan Stadium Negeri Kelantan. Agak-agak ada orang respon & angkat tangan; “Saya nak.. saya nak”? Jangan harap. Sebab kita dah tersalah letak iklan. Walaupun produk ada permintaan, tapi jika sasaran tak kena atau tersalah tempat letak iklan. Iklan tetap tak dapat respon yang baik. Untuk selesaikan masalah ini, ada 2 benda penting yang anda kena kenalpasti; Kita kena kenal siapa pelanggan sasaran. Kita kena tahu dimana mereka berada. Barulah mudah iklan anda nak dapat respon nanti. Semak 3 – Copywriting Permintaan dah ada. Sasaran pelanggan dah tepat. Tetapi copywriting berbelit-belit. Ini juga antara punca kenapa iklan kita tak ada respon. Copywriting penulisan ayat iklan ini mudah jer. Bila poin apa yang pelanggan nak' ada diletak dalam ayat iklan, mereka akan respon tanpa kita paksa. Ingat semula. Salah satu tujuan kita buat copywriting; “Buatkan mereka rasa berminat nak beli & bertindak ikut apa yang kita minta” Ayat yang kita guna tak perlu guna bahasa professor. Guna ayat yang budak sekolah boleh faham. Ayat yang pelanggan mudah baca dan hadam. Macamana nak tulis ayat yang pelanggan mudah faham? Kenalpasti apa yang mereka inginkan. Kenalpasti apa yang mereka nak tahu tentang produk kita. Sampaikan ikut bahasa yang mereka guna. Namun begitu, jika ada istilah yang kita rasa penting & terpaksa guna. Sila terangkan makna istilah tersebut, guna bahasa yang mudah difahami. Kita bukan nak bertanding tulisan siapa paling hebat, kita nak pelanggan faham apa yang kita tawarkan dan bertindak segera untuk beli produk kita. That's it! Akhir kata Sebagai kesimpulan. Tak kisah anda baru dah lama berniaga, jika ada niat nak jual produk baru, sila semak dulu permintaan sebelum tempah stok beribu unit. Pastikan produk yang kita nak jual ada permintaan Pastikan kita kenal siapa pelanggan & tahu dimana mereka berada Pastikan ayat yang kita guna boleh difahami dengan mudah Semoga artikel ini membantu anda hasilkan iklan yang bagus dan dapat lebih banyak pelanggan selepas ini. Sekian terima kasih kerana luangkan masa untuk baca. p/s Maklumat lanjut tentang panduan step by step kuasai copywriting, anda boleh dapatkan di sini sebelum tempahan ditutup. Karena rasa tak pernah bohong. Kalimat itu mengingatkan kita kepada sebuah selogan iklan produk makanan. Akan tetapi, kali ini kita tidak sedang membicarakan sebuah produk apapun. Mari kita ungkap, bahwa kalimat tersebut ada benarnya. Yang namanya rasa itu tidak akan pernah bisa berbohong. KEMBALI KE ARTIKEL Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. kita sering mendengar kalimat ini di media-media seperti koran,majalah, dan televisi. kalimat ini biasa dipakai dalam periklanan makanan, seperti indomie dan kecap. sepintas kalimat ini cukup sederhana 'soal rasa tak pernah bohong', jelas!, soal rasa makanan tak pernah bohong baik enak ataupun tidak, akan terungkap dengan sendirinya, sadar atau tak sadar lidah tak akan mengelak kecuali kata-kata, karena ada slogan yang mengatakan bahwa 'sekejap di bibir saja' ini yang biasa teman-teman mahasiswa gunakan untuk mengkritik politisi yang hanya sekadar janji-janji palsu di dalam pemilu. kembali pada persoalan makanan, berbicara soal makan, siapa sih yang tidak mau makan?. jelas!, semua orang mau makan yang penting halal, menurut perspektif agama, kuluu halalan thoyyiban makanlah sekalian yang halal lagi baik kecuali dalam keadaaan terpaksa dalam peperangan gerilya, tak ada yang bisa dimakan secara halal, begitu bijaknya agama dalam membimbing kita untuk tetap bertahan hidup dan ini berarti Allah swt masih menyayangi kita sebagai umatnya bukan membencimu karena memakan babi yang tak halal itu tetapi kau sedang berada dalam fisabilillah, itulah hebatnya agama kawan. seorang humanis katakan bahwa agama itu ada dua, agama langit dan agama dunia. agama langit memiliki satu Tuhan,yaitu Tuhan yang membicarakan kejadian alam lewat mukjizat-mukjizat dan ayat-ayat-NYa tanpa ada campur tangan langsung , sedangkan agama dunia memiliki dua tuhan, yaitu Tuhan alam dan Tuhan filsafat, sederhananya, kedua Tuhan ini sama-sama berbicara tentang kosmologi pengetahuan yang sangat prinsipil karena mereka humanis menganggap tidak ada campur tangan Tuhan agama dalam peristiwa alam melainkan hamba tuhan alam atau Tuhan filsafat yang berkeyakinan pada 'akal'. menarik, jadi memang kita selalu hidup dengan penuh makna, mulai dari makan sampai hal yang tidak kita kerjakan pun punya makna tersendiri, menurut seorang pakar hermeneutik mengatakan bahwa kecenderungan manusia adalah membentuk makna-makna baru dalam kehidupannya bacahermeneutik.MAKNA FILOSOFIS'soal rasa tak pernah bohong'. penulis teringat dengan film indonesia yang bercerita tentang negeri indonesia yang katanya kaya raya alamnya tetapi tidak mampu mensejahterakan rakyatnya, terutama dalam bidang pendidikan. film itu berjudul 'kata orang tanah ini tanah syurga', singkatnya bahwa negeri ini memang syurga bagi mereka orang asing yang miskin. penulis sangat sepakat tentang cerita film tersebut, negeri kita ini memang negeri syurga, hampir semua yang ada di seantero dunia ini kita miliki kecuali hewan pinguin karena kita bukan negara kutub tetapi negara bersuhu tropis. kita punya keragaman suku dan budaya, keragaman bahasa dan pola kehidupan, keragaman agama dan pemikiran, dan pastinya keragaman makanan dan kembali pada kalimat iklan diatas biar lebih pasaran, dalam perspektif tataboga, secara ontologis rasa adalah hasil dari indra perasa lidah yang ada pada saat bertemunya makanan atau apa saja dengan lidah. jadi, rasa ini tidak akan bisa hilang walaupun sudah tercuci oleh pepsodent karena dia akan tetap menjadi kesan dalam sarapan kita baik manis, pahit, kecut atau apa saja. rasa manis, pahit, kecut pada makanan memiliki makna filosfis tersendiri, jika kita jalan-jalan ke warung untuk sarapan, maka ada banyak rasa. dan kalau makanan di warung itu enak maka akan ada kesan untuk datang kembali karena enaknya yang membuat anda harus datang, dan jangan salah, setiap yang enak itu akan terasa damainya karena kenikmatannya, ini memaknakan bahwa jikalau kita berbuat sesuatu yang baik kepada orang lain maka akan ada kesan untuk dia harus datang kepadamu, begitupula sebaliknya jikalau makanan di warung itu tidak enak maka akan ada kesan bahwa anda tidak akan datang untuk kedua kalinya, begitupula ketika kita berbuat sesuatu yang tidak baik terhadap orang lain maka jangan harap orang itu akan datang untuk menemui kamu untuk kedua kalinya kecuali dia punya kepentingan denganmu. sederhanyanya bahwa, hidup ini harus berperasaan karena setiap orang kita temui bukanlah patung yang bernyawa melainkan orang yang berperasaan. menurut imanuel kant, bahwa manusia itu cenderung menilai sesuatu yang bernilai dan menghargai sesuatu yang tak ada indahnya hidup ini, jika pemimpin bangsa ini memahami hal-hal kecil seperti diatas tetapi memberi pengaruh yang luar biasa, menurut pakar komunikasi mengatakan bahwa komunikasi yang berdasarkan kesadaran rasa maka dia akan menikmati syurganya dunia strategi komunikasi.INDOMIE SELERAKUsiapa sih yang tidak kenal dengan makanan khas mahasiswa, INDOMIE? harganya sangat murah dan sangat mudah dimasak tinggal ditambah ekstra-bumbu dan yang paling biasa dibuat adalah INTER indomie telur, maknyoss frend!!. indomie termasuk fast-food, artinya makanan siap saji, tinggal seduh air panas, tunggu 3 menit, siap disajikan. 3 menit itu adalah waktu yang relatif singkat dan sangat membantu dikala perut 'berdemonstrasi', siapkan mie 'demo' perut pun hilang. sama halnya dengan mahasiswa yang berdemo tetapi ditunggangi oleh kepentingan politis, berdemo sekian jam, siapkan amplop demo pun bubar tanpa sebab. bisa jadi aksi itu karena mencari sebungkus indomie?!, di-mubahkan saja, wong itu uang rakyat kok!!!.masih berbicara tentang indomie, entah mahasiswa itu kaya ataupun miskin tetapi mereka tidak akan melewatkan indomie sebagai fast-food di saat jam free -study di kampus. banyak kita temukan mahasiswa di kampus-kampus mengonsumsi indomie sebagai 'pengganjal perut' atau sarapan sekaligus, ini menandakan tingkat konsumerisme indomie meningkat sangat signifikan, bayangkan jikalau dalam 1 fakultas terdapat kurang lebih mahasiswa dan yang mengonsumsi sekitar 500 orang/hari, harga per mangkok indomie biasa terhitung maka keuntungan mace'/pace' dalam per harinya adalah dalam per minggu keuntungan menjadi Rp jadi per bulan pace'/mace' akan mendapatkan keuntungan ini pun belum terhitung dengan telur,gorengan, dan ketupatnya. luar biasa kan, cerdas juga ini pace'/mace' yah?!, kreaktif, mereka sudah bisa beli AVANSA paling tinggi suzuki lah. perspektif publik relations strategy, indomie terjual secara signifikan karena disamping iklannya yang trend, juga harganya yang relatif murah sehingga banyak mahasiswa dikalangan mana saja menikmati indomie sebagai fast-food. disisi lain, indomie juga telah mencetak beberapa aktivis kampus, seperti Anas, mahfud MD, dkk. begitu pula sahabat-sahabat ini, adalah cetakan indomie, pedisnya menantang, rasanya mahasiswa saat ini ibarat slogan yang biasa penulis pakai di kampus, yang penulis juga dengar dari senior, bahwa “life without friend like noodle wothout eggs”, artinya kehidupan tanpa sahabat ibarat indomie tanpa telur. Indomie.... seeleraku!!!Wallahul muaffieq ilaa aqwamit thorieq. Lihat Filsafat Selengkapnya

iklan karena rasa tak pernah bohong